Senin, 23 Desember 2013

Kemacetan tiada henti

Volume kendaraan semakin bertambah tetapi volume luas jalan tidak bertambah yang mengakibatkan kemacetan yang tidak pernah ada hentinya terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Penyebab kemacetan antara lain:
  • Mall-Mall di Jakarta yang menjamur
Tak bisa dipungkiri bahwa mall-mall di Jakarta sangat banyak sehingga jalanan akan padat dan merayap dikarenakan adanya mall-mall ini. Apalagi terletak di pinggir jalan besar, membuat jalanan yang seharusnya tidak terhenti alias jalan lurus jadi agak terhambat dengan mobil-mobil yang mau masuk kedalam mall. Ini membuat jalanan menjadi macet.
  • Musim Hujan
Hujan, sebenarnya tidak bisa disalahkan. tapi dengan struktur jalanan di kota, pembuangan air yang masih kurang bagus, menyebabkan air hujan yang deras akan menggenangi jalnan semakin tinggi hingga membuat mobil dan motor yang seharusnya berjalan mulus jadi tersendat mengakibatkan jalanan yang biasanya padat jadi makin padat atau malah stuck. Diharapkan adanya mobil pompa yang banyak yang bisa menyerap air-air yang menggenangi jalanan. Sehingga selain macet di jalanan sedikit mereda, dan banjir pun bisa sedikit diatasi.
  • Mobil-mobil yang menjamur
Penjualan mobil-mobil di Jakarta sudah terlalu banyak bahkan ada pula yang dijual dengan harga yang sangat murah. Karena itulah banyak masyarakat yang berlomba-lomba membeli mobil dan membuat jalanan di Jakarta semakin macet.
  • Jam kantor dan Jam masuk sekolah yang hampir bertepatan
Jam kantor dan jam masuk sekolah rata-rata sama waktunya sekitar jam 7.30 dan jam 8.00. Sehingga orang-orang yang keluar di jalanan bersamaan sehingga jalanan semakin macet dan padat. Begitupula dengan jam pulangnya yang rata-rata bersamaan pula.
  • Waktu lampu hijau yang begitu cepat.
Sering baru 4-5 mobil yang berjalan lampu sudah kembali merah. Padahal antrian bisa mencapai 1 km atau sekitar 200 mobil.Untuk hal ini mungkin solusinya adalah memperpanjang waktu lampu hijau di tiap tempat jadi 1,5 atau 2 menit.
  • Banyaknya kendaraan angkutan (terutama mikrolet dan metromini) yang berhenti menunggu penumpang dan ini perlu kesiagaan polantas untuk mengatur mereka. 
  • Pedagang kaki lima yang meluber ke jalan dan ini perlu ditertibkan 
  • Pintu masuk jalan Tol.
Antrian kendaraan untuk membayar jalan tol sering membuat macet. Contohnya di pintu masuk Tol Tebet Barat 2 yang membuat macet sampai ke jalan layang ke arah Mampang. Harusnya pada jam macet jalan tol digratiskan saja sehingga tidak ada antrian bayaran yang membuat macet.
  • Jalur busway yang memakan jalur umum.
Busway memang mempercepat bus busway. Namun memacetkan kendaraan lain di jalur non busway karena memakan satu jalurumum. Di jalan yang hanya ada 2 jalur, maka Busway memakan separuh jalur. Tak heran di daerah yang ada jalur Busway seperti Thamrin-Sudirman dan sekarang jalan Otista jadi sangat macet.
  • Pada titik macet seperti perempatan Pancoran dan Kuningan, harus diperlebar 1 jalur sepanjang 500 meter. Kemudian beri jalan layang minimal 2 jalur sehingga untuk yang lurus terhindar dari kemacetan lampu merah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar