The Big Four merupakan empat kantor akuntan berskala internasional yang terbesar saat ini, yang menangani sebagian besar audit bagi perusahaan, baik terbuka (public) maupun tertutup (private).
Kantor akuntan yang menjadi The Big Four firms adalah sebagai berikut:
Kantor akuntan yang menjadi The Big Four firms adalah sebagai berikut:
- Deloitte Touche Tohmatsu, yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
- PricewaterhouseCoopers, yang berkantor pusat di Britania Raya
- Ernst & Young, yang berkantor pusat di Britania Raya
- KPMG, yang berkantor pusat di Belanda
Sebelumnya, kelompok kantor akuntan terbesar ini disebut sebagai “Big Eight” sebelum adanya serangkaian merger dan liquidasi Arthur Andersen yang terlibat skandal Enron pada tahun 2001.
Big 8 (sampai dengan tahun 1989)
Kantor-kantor akuntan yang disebut sebagai the Big 8 menggambarkan dominasi delapan kantor akuntan terbesar pada abad ke-20, yaitu:
Big 6 (1989-1998)
Kompetisi diantara kantor akuntan semakin intensif dan the Big 8 menjadi the Big 6 pada Juni 1989 ketika Ernst & Whinney merger dengan Arthur Young mejadi Ernst & Young serta Deloitte, Haskins & Sells merger dengan Touche Ross menjadi Deloitte & Touche pada Agustus 1989.
The Big Six mencakup:
The Big 6 menjadi the Big 5 pada Juli 1998 ketika Price Waterhouse merger dengan Coopers & Lybrand menjadi PricewaterhouseCoopers.
The Big 5 adalah:
Kasus kolapsnya Enron telah menyeret Arthur Andersen, yang mengadit laporan keunagan Enron, ke dalam serangkaian penyelidikan oleh otoritas bursa US. Hasil penyelidikan menyimpulkan Arthur Andersen terlibat dalam skandal tersebut. Kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron, dan menutup-nutupi kerugian jutaan dolar. Hasil keputusan hukum secara efektif menyebabkan kebangkrutan global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor akuntan di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan menjadi anggota kantor akuntan internasional lainnya. Di UK, para partner Arthur Andersen setempat kebanyakan bergabung dengan Ernst & Young dan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Indonesia, para partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst & Young.
The big 4 selengkapnya adalah:
Kantor akuntan publik di Indonesia yang berafiliasi dengan the big four adalah:
http://natawidnyana.wordpress.com/2008/10/07/sejarah-big-four-auditors/
Big 8 (sampai dengan tahun 1989)
Kantor-kantor akuntan yang disebut sebagai the Big 8 menggambarkan dominasi delapan kantor akuntan terbesar pada abad ke-20, yaitu:
- Arthur Andersen
- Arthur Young & Company
- Coopers & Lybrand
- Ernst & Whinney (sampai dengan 1979 Ernst & Ernst bermarkas di US dan Whinney Murray di UK)
- Deloitte Haskins & Sells (sampai dengan 1978 Haskins & Sells bermarkas di US dan Deloitte Plender Griffiths di UK)
- Peat Marwick Mitchell (yang kemudian berubah menjadi Peat Marwick)
- Price Waterhouse
- Touche Ross
Big 6 (1989-1998)
Kompetisi diantara kantor akuntan semakin intensif dan the Big 8 menjadi the Big 6 pada Juni 1989 ketika Ernst & Whinney merger dengan Arthur Young mejadi Ernst & Young serta Deloitte, Haskins & Sells merger dengan Touche Ross menjadi Deloitte & Touche pada Agustus 1989.
The Big Six mencakup:
- Arthur Andersen
- Coopers & Lybrand
- Ernst & Young (Ernst & Whinney and Arthur Young & Company merged in 1989)
- Deloitte & Touche (Deloitte Haskins & Sells and Touche Ross mergen in 1989)
- Peat Marwick Mitchell
- Price Waterhouse
The Big 6 menjadi the Big 5 pada Juli 1998 ketika Price Waterhouse merger dengan Coopers & Lybrand menjadi PricewaterhouseCoopers.
The Big 5 adalah:
- Arthur Andersen
- Ernst & Young
- Deloitte & Touche
- Peat Marwick Mitchell
- PricewaterhouseCoopers (Price Waterhouse and Coopers & Lybrand merged in 1998)
Kasus kolapsnya Enron telah menyeret Arthur Andersen, yang mengadit laporan keunagan Enron, ke dalam serangkaian penyelidikan oleh otoritas bursa US. Hasil penyelidikan menyimpulkan Arthur Andersen terlibat dalam skandal tersebut. Kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron, dan menutup-nutupi kerugian jutaan dolar. Hasil keputusan hukum secara efektif menyebabkan kebangkrutan global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor akuntan di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan menjadi anggota kantor akuntan internasional lainnya. Di UK, para partner Arthur Andersen setempat kebanyakan bergabung dengan Ernst & Young dan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Indonesia, para partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst & Young.
The big 4 selengkapnya adalah:
- Ernst & Young
- Deloitte Touche Tohmatsu
- KPMG
- PricewaterhouseCoopers
Kantor akuntan publik di Indonesia yang berafiliasi dengan the big four adalah:
- KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja – affiliate of Ernst & Young
- KAP Osman Bing Satrio – affiliate of Deloitte
- KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja – affiliate of KPMG
- KAP Haryanto Sahari – affiliate of PwC
http://natawidnyana.wordpress.com/2008/10/07/sejarah-big-four-auditors/
http://adjengaryn.blogspot.com/2014/11/sejarah-big-four-kap-kantor-akuntan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar