Kelebihan dan kekurangan kebijakan mobil murah

Akhir-akhir ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang mobil murah yang mana mobil baru yang biasanya berharga diatas 125 juta tetapi akhir-akhir ini masyarakat Indonesia mendapatkan informasi bahwa telah keluar mobil dengan harga dibawah 110 juta.

Kelebihan dari mobil murah ini menurut informasi mobil tersebut ramah lingkungan atau low cost green car(LCGC), karena mobil tersebut harus menggunakan bahan bakar minyak pertamax yang lebih mahal dan mempunyai oktan yang sangat tinggi dan berkadar timbal rendah sehingga mobil tersebut dapat disebut sebagai mobil yang ramah lingkungan dan kelebihan mobil ini irit bahan bakar minyak karena 1 liter bahan bakar minyak dapat menempuh jarak kurang lebih 20 km. Dari segi ekonomi penghasilan pajak negara dari otomotif akan bertambah.

Kekurangan dari kebijakan pemerintah tentang mobil murah ini akan berdampak terhadap kemacetan lalu lintas karena dengan daya beli masyarakat yang sudah cukup mapan sehingga masyarakat dengan golongan menengah yang biasanya hanya bisa menggunakan kendaraan bermotor roda dua pun dapat membeli mobil murah tersebut padahal volume jalan raya di ibu kota pertumbuhannya tidak sebanding dengan pertumbuhan mobil yang ada di indonesia dan pertumbuhan daya beli masyarakat. Selain itu efek dari mobil murah ialah akan tingginya angka kecelakaan di jalan raya. Dari sisi lainnya ialah akan meningkatnya polusi akibat gas buang kendaraan yang meningkat akibat meningkatnya permintaan mobil murah ini. Di sisi lain juga akan menyempitnya lahan parkir kendaraan.

Kesimpulan kebijakan mobil murah yang akan datang ke pasar otomotif Indonesia ini akan memberi sedikit efek positif bagi pasar otomotif indonesia, sehingga daya beli masyarakat indonesia mengenai mobil murah ini. Namun, lebih banyak efek negatifnya seperti yang di simpulkan di atas. Sebaiknya pemerintah harus memerhatikan beberapa aspek untuk mendatangkan mobil murah ini baik dari segi keuntungan dan kerugian bagi pengguna dan seluruh masyarakat.