Pemuda dan mahasiswa adalah harapan bagi masa depan bangsa. Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi karakteristik yang baik bagi Indonesia. Untuk mencapai kondisi yang baik generasi muda Indonesia harus mempunyai jati diri yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Masa depan kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi muda terdidik dan terlatih, apalagi mereka adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan Tinggi tentang tema-tema pembangunan bangsa. Karena pemudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Jumat, 13 April 2012
Rabu, 04 April 2012
Rangkuman BAB 3 Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi apa dan bagaimana yang diterapkan atau berlangsung di Indonesia? Pertanyaan seperti itu yang sering banyak dipertanyakan. Disini akan mencoba menjelaskan mengenai pengertian sistem, kompleksitas sebuah sistem dan keterjalinan anatarsistem, dan mengenai sistem-sistem ekonomi yang ada.
• Pengertian Sistem
Sebuah sistem pada dasarnya adalah suatu “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, makhluk-makhluk hidup dan benda alam, barang atau alat, data, catatan atau kumpulan fakta, atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek), serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Sebagai suatu “organisasi’, setiap sistem tentu mempunyai tujuan tertentu. Sebuah sistem bukan sekedar himpunan suatu subjek atau himpunan suatu objek, bukan sekedar himpunan kaidah atau norma, dan bukan sekedar kumpulan lembaga/badan/organisasi. Sebuah sistem adalah jalinan semua itu, mencakup subjek (objek) dan perangkat kelembagaan yang membentuknya. Setiap sistem selalu mempunyai atau dapat dipilah menjadi beberapa subsistem, yakni sistem-sitem lebih kecil yang merupakan bagian dari dirinya. Sebaliknya, setiap sistem pada hakekatnya senantiasa merupakan bagian dari sebuah suprasistem, yakni sebuah sistem lebih besar kemana ia menginduk. Sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri, namun terkait dengan sistem-sistem lain dalam sebuah suprasistem kehidupan sosial kemasyarakatan.
Sebuah sistem pada dasarnya adalah suatu “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, makhluk-makhluk hidup dan benda alam, barang atau alat, data, catatan atau kumpulan fakta, atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek), serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Sebagai suatu “organisasi’, setiap sistem tentu mempunyai tujuan tertentu. Sebuah sistem bukan sekedar himpunan suatu subjek atau himpunan suatu objek, bukan sekedar himpunan kaidah atau norma, dan bukan sekedar kumpulan lembaga/badan/organisasi. Sebuah sistem adalah jalinan semua itu, mencakup subjek (objek) dan perangkat kelembagaan yang membentuknya. Setiap sistem selalu mempunyai atau dapat dipilah menjadi beberapa subsistem, yakni sistem-sitem lebih kecil yang merupakan bagian dari dirinya. Sebaliknya, setiap sistem pada hakekatnya senantiasa merupakan bagian dari sebuah suprasistem, yakni sebuah sistem lebih besar kemana ia menginduk. Sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri, namun terkait dengan sistem-sistem lain dalam sebuah suprasistem kehidupan sosial kemasyarakatan.
Minggu, 01 April 2012
Rangkuman BAB 4 Pendapatan Nasional, Pertumbuhan, dan Struktur Ekonomi
Prestasi ekonomi suatu bangsa atau Negara dapat dinilai dengan berbagai ukuran agregat yang biasa disebut dengan istilah Pendapatan Nasional. Meskipun bukan merupakan satu-satunya ukuran untuk menilai prestasi ekonomi suatu bangsa, ia cukup represetatif dan sangat lazim digunakan. Pendapatan nasional bukan hanya berguna untuk menilai perkembangan ekonomi suatu Negara dari waktu ke waktu, tapi juga membandingkannya dengan Negara lain.
• Konsep-konsep Pendapatan Nasional Indonesia
Dalam arti sempit, “Pendapatan Nasional” adalah terjemahan langsung dari national income. Sedangkan dalam arti luas, “Pendapatan Nasional” dalam merujuk ke Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP), atau merujuk ke Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP), Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP), atau merujuk ke Pendapatan Nasional (PN) alias National Income (NI).
Langganan:
Postingan (Atom)