Jumat, 31 Januari 2014

Pemilu dan gerakan ekonomi

Pesta demokrasi tahun depan berupa pemilihan legislatif dan pemilihan presiden diyakini turut menggerakkan ekonomi sehingga pertumbuhannya bisa sedikit lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan kegiatan politik tahun depan justru akan menggerakkan ekonomi karena akan mendorong konsumsi. Selain faktor pemilu di internal, faktor eksternal juga turut mempengaruhi perekonomian nasional tahun depan. Salah satunya adalah ekonomi di benua Eropa yang sudah mulai menggeliat.

Menurut Ryan, meski total ekspor Indonesia ke Eropa hanya 9%, namun setidaknya dengan membaiknya perekonomian Eropa, ia mencontohkan maka produsen mebel dari Jepara bisa kembali mengekspor produknya ke negara-negara seperti Italia dan Swiss.

Senin, 27 Januari 2014

Intensitas banjir Jakarta pra dan pasca Jokowi

Dua pekan terakhir banjir dan genangan mengepung DKI Jakarta. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemprov DKI Jakarta, Manggas Rudy Siahaan, Kamis 23 Januari 2014, mengungkapkan empat masalah penyebab banjir di ibu kota yang selalu berulang setiap tahun.

Permasalahan ini tidak pernah terselesaikan sejak lama. Penyebab pertama, debit air di hulu Jakarta yang ekstrem. Penyebab kedua, kondisi sungai dan saluran penghubung yang ada di Jakarta telah mengalami penurunan kapasitas lebih dari 50 persen. Penyebab ketiga, adalah rob atau laut pasang. Kondisi di mana air laut naik kepermukaan dan menahan air yang datang dari hulu. Kondisi ini menjadikan Jakarta terendam banjir, karena arus air yang dari hulu semestinya lancar menuju laut justru tertahan rob. Penyebab terakhir, adalah rusaknya tata kota sejak lama. Banyak perubahan fungsi ruang di mana lahan seharusnya menjadi tempat resapan justru dibangun untuk kawasan komersil.

Pemisahan BI dan OJK

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyatakan OJK dengan Bank Indonesia (BI) pekan depan akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengalihan kewenangan pengawasan terhadap lembaga keuangan.

BI dan OJK berencana akan menandatangani MoU pengalihan kewenangan pengawasan. Karena banyak hal yang harus disepakati antara BI dan OJK.

Dalam nota kesepahaman itu, tidak hanya aspek pengalihan fungsi pengawasan yang akan disepakati, namun juga kerja sama antara kedua pihak dalam menjalankan fungsi di lingkup ekonomi makro dan mikro. Dengan adanya kesepakatan antara OJK dan BI, akses terhadap sumber data menjadi lebih mudah dengan kedua pihak saling berbagi data, dukungan teknologi informasi, dan kerjasama sumber daya manusia.

Minggu, 26 Januari 2014

Pro kontra penutupan terminal lebak bulus

Penutupan Terminal Lebak Bulus menuai pro dan kontra oleh sejumlah Perusahaan Organda (PO) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Sejumlah PO yang keberatan adanya dua bendera PO yang sama di Terminal Kampung Rambutan.

Menurut Koordinator PO Sinar Jaya, penetapan tugas masing-masing wilayah berasal dari pusat. Bekerja berdasarkan surat tugas dari pusat, jadi setiap wilayah sudah mengantongi penugasan masing-masing, tinggal menunggu perintah dari pusat saja. Senada Karyawan PO Sumber Alam mengatakan, bila PO yang sama dari terminal Lebak Bulus masuk ke terminal Kampung Rambutan silahkan saja akan tetapi yang memiliki kewenangan lebih adalah karyawan yang ada lebih dulu di terminal Kampung Rambutan.

Pelemahan rupiah terhadap daya beli masyarakat

Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan 60% pendapatannya berasal dari belanja konsumen. Indonesia juga punya lebih banyak konsumen dibandingkan negara manapun di kawasan tersebut.

Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berpotensi mengurangi daya beli konsumen Indonesia terhadap produk-produk impor seperti pakaian dan mobil. Pasalnya, harga produk asing di dalam negeri dapat melonjak lebih tinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah.

Kepala ekonomi dari Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap impor tidak bisa berdampak dalam jangka pendek. Sebab, pelaku usaha sudah terikat dalam kontrak bisnis.